ULASSULTRA.COM-Kabupaten Buton Utara (Butur) memilik luas lahan yang melimpa. Namun, belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Minimnya, infrasturktur jalan menuju lahan pertanian masih menjadi problem utama. Petani kesulitan mengakses lahan pertanian dengan jarak tempuh yang cepat.
Imbasnya, hasil pertanian dan Perkebunan kurang melimpah. Pahadal, sektor itu menjadi penopang utama ekonomi di daerah Berjuluk Lipu Tinadeakono Sara. Olehnya itu, problem itu menjadi perhatian Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) agar ditunaskan khususnya di Desa Tomahi Kec. Kulisusu.
Anggota DPRD Butur, Mazlin mengungkapkan, momoahi merupakan salah satu desa di Kecamatan Kulisusu yang punya tanah subur, sangat cocok untuk bertani. Mayoritas masyarakatnya bergerak di sektor pertanian untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Tidak ada alasan, program ini tidak diakomodir karena sangat bermanfaat khusus masyarakat banyak, yang menggantungkan kebutuhan sandang dan pangannya.
Kordinasi dengan pemerinah daerah khususnya Dinas Pertanian terkait segera dilakukan agar turun langsung mengecek lokasi Perkebunan masyarakat belum tersentuh akses jalan usaha tani. Nanti, dipetahkan, berapa kilo meter dan berapa biaya yang dibutuhkan. Catatan itu, sangat dibutuhkan agar menjadi preferensi bagi wakil rakyat untuk menyuarakan pada pembahasan anggaran pendapat belanja daerah melalui dana alokasi umum atau dan alokasi khusus kebijakan dari Kementerian Pertanian.
“Pemerintah daerah setempat telah membangun jalan tani di beberapa titik untuk memudahkan petani menjangkau lahan dan mengangkut hasil panen. Namun demikian, masih ada beberapa kebun warga yang hingga kini masih sulit diakses menggunakan kendaraan roda empat,” ujar Anggota DPRD Mazlin 29 Februari 2024.
Kondisi ini, juga menjadi catatan penting Mazlin untuk diusulkan di dewan pada saat pembahasan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Keluhan masyarakat, menjadi prioritas utama diprogramkan.
“Hasil pertemuan dengan masyarakat berprofesi sebagai petani. Mengeluhkan, kondisi lahan Perkebunan mereka di desa Tomoahi belum tersentuh jalan usaha tani. Alhasil, sangat berpengaruh terhadap hasil petani dan banyak masyarakat menginginkan itu (jalan tani), supaya hasil-hasilnya bisa gampang mobilisasi pada saat panen tiba,” jelasnya.
Politisi Partai Demokrat itu menambahkan, jalan usaha pertanian memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian, mempermudah transportasi hasil pertanian dan aksesibilitas ke lahan pertanian, serta meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di sekitar lahan pertanian
“Jalan usaha tani dibangun oleh pemerintah atau masyarakat dengan tujuan untuk memudahkan transportasi dan aksesibilitas ke lahan pertanian. Jalan ini biasanya menghubungkan antara lahan pertanian dengan jalan raya utama, serta menghubungkan antara lahan pertanian dengan sumber daya pertanian seperti irigasi dan input pertanian lainnya,” tandasnya. (Adv)